Antara S.E dan S.Kom
Pertama
kali aku menduduki bangku SMK,aku tak sengaja melihat sosok yang tak asing lagi
bagiku. Dia masih sama seperti yang dulu,senyumnya yang manis,sapaannya yang
ramah dan yang membuatku terkagum adalah tatapan mata yang tajam dari matanya
yang sipit.
Saat aku sedang berjalan
dilorong sekolah.Tiba-tiba ada seseorang yang memanggil nama panggilanku. Nama
panggilan yang hanya diucapkan oleh seseorang yang dekat denganku.Seketika aku
pun teringat dengan sosok yang dulu pernah memanggilku dengan sebutan
itu.Dengan spontan aku langsung menolehkan wajahku.Ternyata dugaanku benar dia
adalah sosok yang sangat aku kagumi dulu.
“Kak Jodi” kataku kaget
“Hay gita,tak ku sangka
kita bisa bertemu kembali di sekolah yang sama” ucap Ka Jodi
“Iya aku kira kamu ikut
bersama ibumu di Jakarta” Tanya ku heran
“Engga aku memilih
sekolah disini,kamu tau kan Jakarta itu kaya gimana itu sebabnya aku gak mau
ikut bersama ibuku” jawab Jodi
Percakapan kami pun
terpotong oleh suara bel masuk. Seketika itupun kami langsung berlari ke kelas
masing-masing tanpa adanya kata perpisahan apapun.
Sejak saat itu kami jadi
sering bertemu,meskipun kami berada dijurusan dan kelas yang berbeda. Dia masuk
dijurusan Multimedia dan aku di akuntansi.Aku berharap jika lulus nanti aku dan
dia masuk ke Perguruan Tinggi yang sama,aku lulus dengan gelar SE dan dia
S.kom. Dan ada satu hal lagi yang membedakan kami,dia adalah kaka kelasku dan
aku adik kelasnya. Tapi perbedaan itu tak membuat kami merasa berbeda buktinya
kami jadi sering membantu dalam hal pelajaran apapun.Saat aku merasa kesulitan
dia pasti selalu membantu,dan inilah yang aku suka darinya, sifat sabarnya yang
masih sama seperti dulu.Seketika aku pun teringat dengan kejadian 2tahun yang
lalu. Kejadian dimana aku merasakan jatuh cinta yang pertama,dimana aku
menyukai sosok lelaki yang benar-benar membuatku susah tidur dan susah makan. Awalnya
aku kira ini hanya rasa sebatas adik dan kakak. Tapi tidak,kurasa ka Jodi sudah
membuatku merasakan jatuh cinta kepadanya.Tapi saat itu aku malu mengatakannya
dan akhirnya dia pun terlanjur pindah sekolah.Dan jika kalian tanya apakah rasa
itu masih ada? Ya tentu jawabnya pasti iya.
“Hey gita ko bengong”
Tanya ka Jodi heran.
“Engga kak” Jawabku
kaget.
“Hayoh mikirin apa?”
Tanya ka Jodi yang terlihat heran.
“Mikirin sesuatu yang
pasti bikin kaka kaget” Jawabku sambil tersenyum dan melesat pergi.
Sejak saat itu aku
berpikir apakah ini kesempatan yang tepat untuk mengatakan hal itu tapi ada
satu hal yang membuatku takut,aku takut jika aku mengatakkannya kami tak akan
sedekat ini lagi.Dan akhirnya aku pun memilih memendam rasa ini. Aku berpikir
tak perlu diungkapkan pun mungkin dunia sudah mencatatnya.



